Penjara tiga tahun

hihihi.. akhirnya aku bingung juga mau nulis apa.. tapi pengen bgt mengungkapkan sesuatu yang meledak ledak di hatiku ..

nah.. pake bahasa ambigu aja yach, biar kalian mengartika sendiri dengan otak-otak kalian yang cerdas itu hahaha...

tiga tahun sudah berlalu. tembok-tembok yang terbuat dari bata yang seakan mengurungku di dalam sana mulai terasa renggang. Aku berharap secepatnya aku pergi dari tempat itu. kenapa? karna di tempat itu aku merasakan kesempitan duniaku. entah mengapa. hari-hariku yang di isi dengan suasana yang itu-itu saja membuatku jenuh. awalnya sih kayaknya menyenagkan. ada ini, ada itu, bisa ini bisa itu, tapi mana? janji palsu belaka. apa yang ku dapat dari tempat itu? selain mulutku yang tadinya tak bisa bicara menjadi cerewet. ngomong tak kenal sopan. bicara tak tau tata. Dan tak menghargai lagi Si Tua pemBimbing. (masa Bodoh)

aku juga heran? apa yang meracuni otak sehingga diri menjadi keras seperti batu?

Setahu saya, jagung itu semakin berisi semakin merunduk. semkin berbuah saja. herannya hal itu tidak padaku.

Sekarang waktunya saya marah atas tidak kepuasan saya di penjara PAgi hingga petang itu. beri kami kepuasan atas apa yang sudah kami beri kan kepadamu di tempat itu. apa yang aku dapat? makan sampah bukan ilmu, siapa yang tidak marah?? Mungkin managerku pun kecewa. tapi mereka tak seburuk aku yang berfikiran sangat singkat.

hahahaha... mungkin tertawa licik sambil menunggu tembok-tembok itu tumbang dari tempatnya... siapa yang ingin menyaksikan? di dalam sana mahluknya hancur... Sungguh mengenaskan. selama itu aku di buatnya gila.

hahaha... tapi sudahlah... fuh... kapan lagi biasa merasakan kegilaan ini..

sekarang tinggal bagaimana aku harus bangun dari keterpurukan ini?? 3 tahun untuk hal yang percuma.

apa yang harus di lakukan?

berfikir...